Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Webinar Tenaga Kesehatan Interprofessional Collaboration

Webinar Tenaga Kesehatan merupakan salah satu program penjagaan dan pengembangan kompetensi Tenaga Kesehatan yang dilaksanakan oleh Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI). Webinar Tenaga Kesehatan tahun 2024 membawa tema yaitu Interprofessional Collaboration. Interprofessional Collaboration merupakan kolaborasi antarprofesi tenaga kesehatan yang terjadi pada dua atau lebih tenaga kesehatan yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama dan sering kali digunakan sebagai sarana untuk memecahkan berbagai permasalahan dan permasalahan yang kompleks.

Interprofessional Collaboration pada tataran global bertujuan untuk dapat menangani shortage atau kekurangan tenaga kesehatan. Antarprofesi akan belajar bersama, bekerja bersama, dan membuat masyarakat lebih sehat secara bersama. 

Tugas besar dari KTKI membina seluruh tenaga kesehatan di Indonesia. Mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, 38 provinsi, 540 kabupaten/kota yang keseluruhannya ada tenaga kesehatan maka KTKI bekerjsama dengan Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan melalui Platform Plataran Sehat. Plataran Sehat terbukti dapat membantu tenaga kesehatan di daerah untuk dapat menerima ilmu secara online kapanpun, dimanapun, dan pastinya gratis. Workshop untuk Tenaga Kesehatan yang diadakan KTKI difasilitasi oleh Sekretariat KTKI pada 5-7 Maret 2024 di Batam pun sukses diikuti oleh 200 peserta luring dan 15645 Peserta Terdaftar melalui Plataran Sehat. Workshop tersebut mendapatkan 5 SKP Kemenkes. 

Webinar Tenaga Kesehatan pertama yang akan diadakan oleh KTKI adalah:

  1. Teknologi dan Aplikasi Pembuatan Wrist Hand Orthosis sebagai Alat Bantu Gerak Fungsional dan Pendukung Activity Daily Life (ADL). Klik disini untuk ikut via Plataran Sehat
  2. Kolaborasi Penanganan Masalah Kecemasan dan Depresi oleh Beberapa Profesi Tenaga Kesehatan. Klik disini untuk ikut via Plataran Sehat



Latar Belakang

        Secara global, stroke menduduki posisi sebagai penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga, tak terkecuali di negara maju maupun berkembang. Data menunjukkan bahwa stroke merupakan penyakit yang serius dan perlu mendapat perhatian besar. Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, dengan persentase mencapai 19,42% dari total kematian. Hal ini menunjukkan bahwa stroke merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan peningkatan prevalensi stroke di Indonesia. Pada tahun 2013, prevalensi stroke adalah 7 per 1000 penduduk. Angka ini meningkat 56% pada tahun 2018, menjadi 10,9 per 1000 penduduk. Peningkatan ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang terkena stroke di Indonesia.
Stroke merupakan penyakit yang dapat menyebabkan disabilitas atau limitasi pada pasien. Disabilitas dapat menjadikan pasien tersebut hidupnya tergantung kepada orang lain. Proporsi disabilitas stroke berdasarkan Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa 4 diantara 10 orang yang terkena stroke mengalami ketergantungan ringan. Ketergantungan tersebut membuat pasien tidak dapat hidup mandiri.
Salah satu ketergantungan pasien stroke adalah tidak dapat melakukan activity of daily living / aktivitas keseharian secara mandiri. Aktivitas keseharian secara mandiri sebagian besar dilakukan dengan menggunakan tangan seperti aktivitas makan, minum, mandi, berpakaian, dan menulis. Pasien yang mengalami disabilitas pada tangan dan ketergantungan harus menggunakan wrist hand orthosis untuk menunjang kehidupan secara mandiri.
Profesi menangani kasus ini secara interprofessional collaboration yaitu Ortotis Prostetis, Fisioterapis, dan Terapis Okupasional. Mereka berkolaborasi untuk pasien dapat hidup mandiri. Melalui pembelajaran bersama, bekerja bersama, akan menuju kesehatan yang lebih baik (Learning together, working together for better health). Hal inilah yang menjadi dasar Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia menyelenggarakan webinar tenaga kesehatan agar dapat menjalankan tugas, fungsinya dan dapat mendukung kebijakan pemerintah, serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyakarat agar dapat lebih hidup sehat.
Selain itu masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah masalah kesehatan mental. Kecemasan dan depresi sering terjadi di tenaga kesehatan dan masyarakat. Kesehatan mental dan fisik merupakan hal yang utama yang menjadi indikator orang tersebut sehat. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa Sehat adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan sekedar bebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan mental merupakan kebutuhan seluruh masyarakat, tidak terkecuali dari usia dini hingga usia senja.
Kesehatan mental bagaikan pondasi yang menopang kehidupan yang sejahtera. Ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, kita mampu menikmati hidup dan menjalin hubungan positif dengan orang lain. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik akan memiliki ketenangan jiwa yang memungkinkannya untuk menikmati hidup. Mereka mampu menggunakan potensinya secara maksimal dalam menghadapi berbagai tantangan. Dapat menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sebaliknya, gangguan kesehatan mental dapat mengganggu suasana hati, kemampuan berpikir, dan kendali emosi. Memicu perilaku buruk yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Dengan kesehatan mental yang baik, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bahagia, produktif, dan bermakna. Data Riskesdas tahun 2018 menyebutkan bahwa 2 dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. 
Psikologi klinis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari penilaian dan perawatan penyakit jiwa, perilaku abnormal, dan masalah psikis. Psikolog klinis adalah profesional kesehatan mental yang dapat memberikan diagnosis dan perawatan psikologis terkait penyakit mental, masalah perilaku, dan emosional. Seorang psikolog memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi, mendiagnosis, dan memberikan perawatan kepada individu yang mengalami gangguan kesehatan mental dan tekanan psikologis melalui psikoterapi dan konseling.
Akupunktur merupakan profesi yang tergabung dalam kelompok tenaga keterapian fisik. Penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) semakin meningkat, terutama di kalangan pasien psikiatri. Akupunktur dianggap sebagai modalitas pengobatan yang aman dan efektif, dan dalam pengobatan tradisional Tiongkok diajarkan bahwa akupunktur mengharmonisasi energi tubuh. Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa akupunktur meningkatkan sejumlah hormon sistem saraf pusat (ACTH, beta-endorphin, serotonin, dan noradrenalin) dan tingkat urin MHPG-sulfat, metabolit adrenergik yang berhubungan terbalik dengan tingkat keparahan penyakit pada penderita skizofrenia.

Kolaborasi antarprofesi kesehatan kami yakini dapat menangani masalah kesehatan bangsa, baik masalah kesehatan yang fisik maupun kesehatan mental.

Tujuan

  1. Memberikan pemahaman konsep interprofessional collaboration antar tenaga kesehatan yang saling mendukung dan bekerjasama dalam menjalankan praktik keprofesian
  2. Memberikan pembelajaran melalui webinar tenaga kesehatan agar tenaga kesehatan mendapatkan satuan kredit profesi
  3. Memberikan pemahaman keilmuan terkini terkait wrist hand ortosis kepada profesi ortotis prostetis, fisioterapis, dan terapis okupasional guna memberikan pelayanan kepada pasien agar dapat hidup mandiri
  4. Memberikan pemahaman keilmuan terkini terkait kesehatan mental kepada profesi akupunktur, perawat, dan psikolog klinis guna memberikan pelayanan kepada pasien dengan kondisi kesehatan mental

Waktu Pelaksanaan

Rabu, 13 Maret 2024 Pukul 09.00-12.00
Melalui Plataran Sehat, Zoom, dan Youtube KTKI

Narasumber

  • Chantika Mahadini, A.Md.Akp.,M.Ps (Akupunktur Terapis)
  • Dr. Yuspendi, MPd, MPsi (Psikolog Klinis)
  • Prof. Dr. Achir Yani S.Hamid, DNSc (Perawat)
  • Bagas Bayu Sakti, S.Tr.Kes
  • Abdul Chalik Meidian, M.Fis, Ph.D
  • Haris Sutopo, ST., STr.Kes., MKM


Profesi

  • Terapis Okupasional
  • Fisioterapis
  • Ortotis Prostetis
  • Perawat
  • Akupunktur
  • Psikologi Klinis

Pendaftaran

Tenaga kesehatan dapat mendaftarkan via link.kemkes.go.id/webinarktki2024 

Satuan Kredit Profesi (SKP)

Satuan Kredit Profesi saat ini diperlukan untuk memperpanjang Surat Izin Praktik (SIP). Peserta yang mengikuti Webinar Interprofessional Collaboration ini akan mendapatkan 2 SKP setelah mengikuti hingga selesai dan menjawab soal post test dengan benar lebih dari 60%. 

Biaya

Webinar ini terselenggara atas kerjasama antara KTKI dan Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan. Biaya untuk mengikuti webinar ini adalah GRATIS. 


Mahar Santoso
Mahar Santoso Ketua Divisi Keprofesian Konsil Keterapian Fisik (Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia) Indonesian Health Workforce Council

Posting Komentar untuk "Webinar Tenaga Kesehatan Interprofessional Collaboration"