Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Profil Kesehatan Indonesia 2022

Buku Profil Kesehatan Indonesia tahun 2022 adalah kondisi kesehatan nasional Indonesia pada tahun 2022. Buku ini diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan pada Desember 2023. Profil Kesehatan Indonesia adalah laporan tahunan yang menyajikan data dan informasi tentang kesehatan masyarakat Indonesia. Laporan ini disusun oleh Kementerian Kesehatan bersama dengan institusi terkait lainnya, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).







Informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Indonesia meliputi:

  • Situasi demografi, seperti jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan tingkat kelahiran dan kematian.
  • Fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, dan posyandu.
  • Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), seperti Posbindu PTM dan Posyandu Balita.
  • Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), seperti dokter, perawat, dan bidan.
  • Pembiayaan kesehatan, seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
  • Kesehatan keluarga, seperti kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, dan kesehatan jiwa.
  • Pengendalian penyakit seperti penyakit menular, penyakit tidak menular
  • Kesehatan lingkungan seperti sanitasi.

Profil Kesehatan Indonesia merupakan salah satu instrumen penting dalam pemantauan pencapaian hasil pembangunan kesehatan. Laporan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dan mengidentifikasi masalah yang masih perlu ditangani.

Beberapa contoh permasalahan yang harus ditangani adalah penguatan layanan primer, penguatan layanan kesehatan rujukan, dan redistribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Dalam Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2022 ini menerangkan bahwa hanya ada 2% atau sebesar 67 Rumah Sakit kelas A dan itupun belum tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi yang belum mempunyai rumah sakit kelas A adalah Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Banten, Provinsi NTB, Provinsi NTT, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Papua. Dengan kata lain adalah hanya ada 50% Provinsi di Indonesia yang memiliki Rumah Sakit Kelas A. Hal ini kedepannya menjadi perhatian serius Pemerintah untuk mengembangkan sistem rujukan atau pelayanan kesehatan.

Hal senada juga terjadi karena Indonesia memiliki wilayah geografis yang beraneka ragam menyebabkan maldistribusi tenaga medis dan kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia 2022 menyebutkan bahwa tenaga medis sebesar 62,3% terdapat di Jawa dan Bali, dan sebagian besar berada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Sehatnya Indonesia harus merata diseluruh pelosok negeri. Ringkasan singkat dari Profil Kesehatan Indonesia 2022 adalah sebagai berikut:

Demografi

Indonesia pada tahun 2022 memiliki penduduk sebanyak 274.859.094 jiwa yang terdiri dari 137.890.954 jiwa penduduk laki-laki dan 136.968.140 jiwa penduduk perempuan. Proporsi jenis kelamin hampir sama, dengan populasi terbanyak hidup di Pulau Jawa. Indonesia saat ini mengalami fase dimana Angka Beban Ketergantungan atau Dependency Ratio tinggi yaitu 45,42%. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia di dominasi hampir sebagian besar oleh umur 0-14 tahun dan ditambah 65 tahun keatas. Suatu tantangan bagi Pemerintah untuk tetap bisa menjaga masyarakat usia produktif untuk tetap produktif tanpa adanya sakit, sehingga DALYs tetap rendah dan menghasilkan kenaikan ekonomi, dan juga mencegah terjadinya triple burden disease di masyarakat dengan menjaga balita, anak-anak dan lansia tetap sehat.
Dependency Ratio ini mudah dipahami dengan cara menganalogikan bahwa 4 orang yang produktif harus menanggung untuk 1 orang yang bergantung hidupnya. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia menurut BPS adalah 1,13%. Angka kelahiran di Indonesia pada tahun 2022 adalah sebanyak 4.452.717 bayi dengan kematian 3,2% atau sebanyak 14.441 bayi meninggal. Bayi lahir terbanyak pada tahun 2022 adalah di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah kelahiran 820.850 bayi namun yang meninggal sebanyak 3.324 bayi. Provinsi yang memiliki jumlah kematian bayi hampir 1% pada tahun 2022 adalah Provinsi Bali dengan kelahiran hidup sebanyak 66.008, namun bayi meninggal hingga 633 jiwa. Perlu di dalami kembali, permasalahan kesehatan apa yang sebenarnya terjadi di Bali? mengingat Bali merupakan destinasi wisata di Indonesia, Rumah Sakit Kelas A di Bali ada 3, rasio tempat tidur adalah 2:1000 penduduk, yang mana standar WHO adalah 1:1000 untuk rasio tempat tidur. Faktanya, provinsi Bali memiliki persentase kemiskinan terendah di Indonesia yaitu sebesar 4,5%. Ada apa dengan Bali?
Permasalah kesehatan karena struktur demografi yang demikian berbeda setiap wilayah di Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2022 menerangkan semuanya, kita coba ulik permasalahan kesehatan karena struktur demografi di Indonesia. Kepadatan penduduk tertinggi ada di Pulau Jawa terutama Provinsi DKI Jakarta dengan kepadatan penduduk 17.031 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah ada di Provinsi Kalimantan Utara yaitu 10 jiwa/km2. Apakah dengan kepadatan penduduk terendah Kalimantan Utara dapat mengatasi masalah kesehatan warganya? Dari data yang ada, Kalimantan Utara mempunyai presentase penduduk miskin sebesar 6,9% dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,3% (BPS, 2023), dan Indeks Pembangunan Manusia sebesar 71,84. Rasio Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) 1/kecamatan, dengan 96,5% Puskesmas sudah terakreditasi pada tahun 2022. Namun, ada 5,2% Puskesmas di Kalimantan Utara tidak memiliki Dokter, hanya 60% rumah sakit kelas C yang memiliki 4 Dokter Spesialis dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang pada tahun 2022. Baru 61,5% Rumah Sakitnya terakreditasi pada tahun 2022, padahal target renstra Kemenkes sebesar 90%. Kita coba tilik layanan UKBM atau Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat di Kalimantan Utara, hanya memiliki 132 Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM). Provinsi Kalimantan Utara juga memiliki tenaga medis paling sedikit yaitu 600 orang, hanya ada 440 Surat Tanda Registrasi (STR) Tenaga Kesehatan Baru, dan 1392 STR pembaharuan yang diterbitkan pada tahun 2022 oleh Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia. Kalimantan Utara merupakan provinsi yang memiliki jumlah lulusan perguruan tinggi bidang kesehatan yang paling sedikit di Indonesia, jumlahnya hanya 160 orang pada tahun 2022. Hal ini membuat Kalimantan Utara sebagai potensi untuk redistribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Kalimantan Utara. Jika meniliki realisasi dana Dekonsentrasi Kesehatan, provinsi ini mereliasasikan sebesar 77,8% dari anggaran yang ada, 85,4% realisasi dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan. Kalimantan Utara merupakan provinsi dengan capaian persentasi Ibu Hamil melaksanakan deteksi dini hepatitis B (DDHB) sebesar 83% yang melampaui target nasional 65%. Dengan sedikitnya tenaga kesehatan dan medis, namun Kalimantan Utara dapat melayani masyarakatnya dengan baik. Permasalahan kesehatan Ibu dilihat dari cakupan kunjungan neonatal 3 kali (KN lengkap) sebesar 94,8%, yang berarti sangat besar para tenaga kesehatan dan tenaga medis untuk membantu ibu hamil memeriksakan kandungannya. Namun, hanya terdapat 87,4% bayi memenuhi Imunisasi Dasar Lengkap pada tahun 2022. Namun, mengapa terjadi persentase berat badan sangat kurang sebesar 1,7% dan berat badan kurang sebesar 8,2% pada balita usia 0-59 bulan. Stunting di Kalimantan Utara pada 2022 sebesar 22,1%, hal ini berarti ada 22 dari 100 anak di Kalimantan Utara mengalami stunting. Apakah ini terjadi karena cakupan bayi mendapat Asi Eksklusif di Kalimantan Utara hanya 52,5%? Apakah ini juga terjadi karena pemantauan berat badan bayi perbulan yang sangat rendah hanya 47,7%? Apakah stunting tersebut berkorelasi dengan angka keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis di Kalimantan Utara yang hanya 75,4%? Apakah Tuberkulosis di Kalimantan Utara tinggi karena cakupan penemuan Pneumonia pada balita sebesar 67,3%? Angka Keberhasilan Pengobatan TBC RO Tahun 2022 kalimantan Utara sangat rendah yaitu 18% (Kemenkes, 2022) Kalimantan Utara juga merupakan Provinsi dengan Sebaran fasyankes mikroskopis TBC terendah yaitu hanya 42. Tantangan besar untuk menyehatkan masyarakat provinsi Kalimantan Utara.




Sumber BPS Kalimantan Utara, 2022



Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan UKBM

Merujuk dari Profil Kesehatan Indonesia 2022, saya merangkum beberapa hal penting yang mendasar untuk pembangunan kesehatan Indonesia. Transformasi Kesehatan merupakan kunci penting dalam pembangunan kesehatan Indonesia di masa kini hingga mendatang. Jumlah Puskesmas di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari sejumlah 9.825 pada tahun 2017 kemudian mencapai 10.374 pada tahun 2022. Terjadi peningkatan 169 Puskesmas yang di bangun di masa kepemimpinan Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin. Beliau mengedepankan upaya preventif untuk kesehatan bangsa Indonesia. Bukti upaya pemerintah untuk pemerataan akses terhadap pelayanan kesehatan primer. Puskesmas merupakan hal wajib yang harus ada per kecamatan, jumlah kecamatan di Indonesia adalah 7266 kecamatan, namun belum semua kecamatan di Indonesia memiliki Puskesmas. Rasio Puskesmas per kecamatan tertinggi berada di DKI Jakarta yaitu 7,2/Kecamatan, dan paling rendah adalah Papua Barat 0,7/kecamatan, Papua 0,8/kecamatan, dan Kalimantan Utara 1/kecamatan. Puskesmas tanpa Dokter sebesar 38,6% terjadi di Papua.
Rumah Sakit juga berkembang, Pemerintah memberikan bukti nyata bagi masyarakat untuk hidup sehat. Perkembangan Kementerian Kesehatan memiliki rumah sakit dari 15 rumah sakit pada 2018 kemudian bertambah hingga 20 rumah sakit pada tahun 2022. Jumlah rumah sakit di Indonesia meningkat dari 2813 rumah sakit pada tahun 2018 menjadi sebanyak 3072 rumah sakit pada tahun 2022.

Sumber Daya Manusia Kesehatan

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2022 terdiri dari 579.308 Tenaga Penunjang Kesehatan, 563.739 Tenaga Keperawatan, 336.984 Tenaga Kebidanan, dan yang paling sedikit adalah Tenaga Kesehatan Tradisional yaitu 422. Untuk Tenaga Medis di Indonesia Tahun 2022 yaitu sebanyak 106.717 Dokter, 23.844 Dokter Gigi, 42.434 Dokter Spesialis, dan 3.115 Dokter Gigi Spesialis. 62,13% total tenaga medis terdapat di Jawa dan Bali.
Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) bertugas menerbitkan Surat Tanda Regitrasi (STR) bagi tenaga kesehatan di Indonesia, berdasarkan data yang ada, terdapat STR Baru pada tahun 2022 dengan jumlah 63.050 untuk tenaga keperawatan, 31.472 untuk tenaga kebidanan, 3.586 untuk tenaga keterapian fisik, dll. Untuk Provinsi terbanyak STR Baru adalah Jawa Timur, KTKI meregistrasi sebanyak 19.640 tenaga kesehatan, paling sedikit adalah Kalimantan Utara sebanyak 440 STR baru.

Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan Kesehatan berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2022 adalah sebagai berikut:
  • Alokasi anggaran Kemenkes Tahun 2022 adalah Rp 131 Triliun, dengan realisasi Rp 121 Triliun. Realisasi ini jika dibandingkan dengan tahun 2021, maka ada penurunan dari 97,14% pada tahun 2021 menjadi 92,64% pada tahun 2022.
  • Realisasi Dana Alokasi Khusus Fisik secara nasional sebesar 75,5%, dan non Fisik sebesar 55,9%. DAK fisik bidang kesehatan diarahkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan seperti penyediaan sarana prasarana, dan alat kesehatan puskesmas; pengadaan perangkat Sistem Informasi Kesehatan; penyediaan alat dan bahan pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan; kelanjutan rumah sakit dan puskesmas yang belum operasional; penguatan laboratorium kesehatan daerah; pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, dan/atau renovasi gedung sarana rumah sakit daerah provinsi/kabupaten/ kota; penyediaan alat Kesehatan dan prasarana di rumah sakit; dan peningkatan atau pembangunan unit transfusi darah termasuk pemenuhan peralatan, sarana dan prasarana di rumah sakit daerah provinsi/ kabupaten/kota; penyediaan obat dan bahan medis habis pakai di tingkat daerah kabupaten/kota; pembangunan, rehabilitasi, dan penyediaan sarana prasarana instalasi farmasi provinsi dan kabupaten/ kota. Sedangkan DAK non fisik bidang kesehatan terdiri atas: Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Persalinan (Jampersal), akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan.
  • Total Health Expenditure atau Total Belanja Kesehatan Indonesia menunjukan adanya keberhasilan Pemerintah dalam mengecilkan out of pocket atau pembiayaan dari pribadi karena adanya Jaminan Kesehatan Nasional. Kesehatan masyarakat dibantu oleh Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Health Expenditure Profile


Kesehatan Keluarga

Kesehatan keluarga merupakan hal penting untuk memulai sehatnya bangsa Indonesia ini. Angka kematian Ibu terus ditekan turun, bukti adanya progress untuk penanganan kesehatan ibu.
  • Kesehatan anak, prevalensi stunting pada tahun 2022 menurun yaitu 21,6% di Indonesia. Dengan prevalensi sebesar 35% di Sulawesi Barat.
  • Pada tahun 2022, rata-rata bayi baru lahir di Indonesia yang mendapat IMD adalah 86,5%. DKI Jakarta memiliki persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD tertinggi, yaitu 99,2%, sedangkan Bali memiliki persentase terendah, yaitu 63,0%. Target nasional IMD tahun 2022 adalah 62%, dan seluruh provinsi telah mencapai target tersebut.
  • Pada tahun 2022, rata-rata bayi berusia 6 bulan di Indonesia yang mendapat ASI eksklusif adalah 61,5%. Capaian ini telah memenuhi target program tahun 2022, yaitu 45%. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki persentase cakupan pemberian ASI eksklusif tertinggi, yaitu 80,1%, sedangkan Provinsi Papua Barat memiliki persentase terendah, yaitu 10,7%. Sembilan provinsi belum mencapai target program tahun 2022, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Riau, Gorontalo, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Pengendalian Penyakit

Pengendalian Penyakit berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2022

Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Lingkungan di Indonesia berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2022 adalah sebagai berikut:
  • Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Permenkes 2 Tahun 2023). Secara keseluruhan, di Indonesia, 68,1% dari total sarana air minum diawasi pada tahun 2022. Angka ini telah mencapai target RPJMN tahun 2022 sebesar 68%. Dari seluruh provinsi di Indonesia, hanya DKI Jakarta yang memiliki 100% pengawasan pada seluruh sarana air minum. Sedangkan provinsi terendah dalam pengawasan air minum adalah Papua Barat, yaitu 56,1%. Berdasarkan data Statistik Kesejahteraan Rakyat, BPS (2022), sumber air minum utama yang paling banyak digunakan rumah tangga di Indonesia adalah air kemasan bermerk dan air isi ulang, yaitu sebesar 39,52%. Sumber air minum lainnya yang cukup banyak digunakan adalah sumur bor/pompa (17,36%) dan sumur terlindung (15,80%). Di daerah perkotaan, air kemasan bermerk dan air isi ulang menjadi sumber air minum utama yang paling banyak digunakan, yaitu sebesar 51,96%. Di daerah perdesaan, sumber air minum utama yang paling banyak digunakan adalah sumur bor/pompa (22,47%).

Referensi

Buku Profile Kesehatan Indonesia Tahun 2022. https://www.kemkes.go.id/id/category-download/profil-kesehatan


Mahar Santoso
Mahar Santoso Ketua Divisi Keprofesian Konsil Keterapian Fisik (Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia) Indonesian Health Workforce Council

Posting Komentar untuk "Buku Profil Kesehatan Indonesia 2022"