Kesehatan Haji
Table of Contents
Musim Haji Tahun 2022 sudah dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi. Jamaah haji Indonesia pun sudah akan mulai berdatangan. Untuk menjamin agar jamaah haji Indonesia beribadah dengan khusyuk, maka pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menyediakan pelayanan Kesehatan Haji. Langkah pemerintah sudah benar, tapi apakah tanggung jawab kesehatan jamaah hanya sebatas tanggung jawab pemerintah?
Demografi Jamaah Haji Indonesia
Waktu tunggu ibadah haji di Indonesia tergolong cukup lama hingga bisa puluhan tahun. Data dari Kementerian Agama menyebutkan bahwa kuota haji tahun 2022 berjumlah 92.825 untuk jamaah haji reguler dan 7.226 untuk jamaah haji khusus. Pengkuotaan haji ini tidak melalui MoU antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi, namun menggunakan e-Haj. Oleh karena itu, jika belum dapat berangkat tahun ini dikarenakan persyaratan yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi, masyarakat bisa menunggu waktu berikutnya.
Menjadi pemikiran yang mendalam, jika waktu tunggu itu puluhan tahun, maka kemampuan fisik, dan kemampuan finansial harus dipersiapkan sejak dini. Masyarakat wajib menjaga kesehatannya niat demi berangkat haji. Mari kita melihat data yang ada:
- Jamaah Haji Indonesia Tahun 2017, terdapat 74.404 jamaah non risiko tinggi dibandingkan 128.666 jamaah haji risiko tinggi dengan kata lain presentase 63% risiko tinggi.
- Jamaah Haji Indonesia Tahun 2018, terdapat 68.482 jamaah non risiko tinggi dibandingkan 134.868 jamaah haji risiko tinggi dengan kata lain presentase 66% risiko tinggi.
- Jamaah Haji Indonesia Tahun 2019, terdapat 75.216 jamaah non risiko tinggi dibandingkan 137.304 jamaah haji risiko tinggi dengan kata lain presentase 65% risiko tinggi.
- Jamaah Haji Indonesia Tahun 2020, terdapat 70.720 jamaah non risiko tinggi dibandingkan 150.280 jamaah haji risiko tinggi dengan kata lain presentase 68% risiko tinggi.
Dari data tersebut, kita bisa melihat bahwa dikarenakan waktu tunggu yang lama semakin tahun, jamaah haji Indonesia presentase risiko tingginya semakin meningkat. Oleh karena itu, tahun ini sudah mulai ada pembatasan umur jamaah haji. Pembatasan umur tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
Kriteria risiko tinggi adalah:
- Usia diatas 60 tahun
- Memiliki faktor risiko kesehatan seperti: kondisi degeneratif (Demensia, Alzheimer), kondisi metabolik (Diabetes, hiperkolesterol, dislipidemia), kondisi kronis (sirosis, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, gagal jantung), kondisi imunologi (asma), kondisi jiwa (skizofrenia, bipolar)
- Masalah potensial kesehatan (kardiovaskular, diabetes, hipertensi, sakit ginjal, sakit paru)
Aktifitas Fisik Jamaah Haji Indonesia
Ibadah haji beda dengan ibadah wajib lainnya karena rukun islam yang lain bisa dilaksanakan dimana saja. Ibadah yang sesuai dengan Rukun Islam:
- Syahadat. Dapat dilakukan di manapun dan kapanpun
- Sholat. Dapat dilakukan di manapun dengan waktu yang telah ditentukan. Jika tidak bisa dengan berdiri sesuai syariat, maka bisa dilakukan dengan duduk hingga berkedip
- Zakat. Dapat dilakukan di manapun dengan nishab yang telah ditentukan
- Puasa Ramadhan. Dapat dilakukan di manapun dengan waktunya adalah bulan Ramadhan
- Haji. Wajib dilakukan saat waktu haji yaitu bulan Dzulhijjah dan dilakukan di tempat-tempat seperti Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan Mina, Thawaf di Ka'bah, sa'i, dan amalan lain sesuai dengan sayarat, rukun dan wajib tertentu
Bagi jamaah haji Indonesia, memerlukan kesehatan dan kekuatan fisik sebelum sampai di Tanah Haram. Seperti harus pergi dari rumah ke Embarkasi, kegiatan di Embarkasi, dari Embarkasi ke Bandara, dan dari bandara di Indonesia menuju Arab Saudi menggunakan pesawat hingga 9-10 jam perjalanan. Kemudian setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, perlu menggunakan bus menuju Tanah Haram sekitar 6 jam atau menggunakan kereta cepat sekitar 3 jam. Setelah itu baru beribadah haji. Ibadah haji mempunyai syarat, rukun dan wajib haji sebagai berikut:
Syarat Haji:
- Islam
- Baligh (dewasa)
- Aqil (berakal sehat)
- Merdeka (bukan budak)
- Istita'ah (mampu): Jasmani, Rohani, Ekonomi, dan Keamanan
- Ihram
- Wukuf di Arafah
- Thawaf Ifadah
- Sa'i
- Cukur
- Tertib
- Ihram yaitu niat berhaji dari Miqat
- Mabit di Muzdalifah
- Mabit di Mina
- Lontar Jumrah di Ula, Wustho, Aqabah
- Thawaf Wada'
- Thawaf. Untuk waktu haji 2022, Jamaah Haji harus bertawaf secara mandiri (berjalan kaki). Jarak yang diperlukan untuk 1 putaran Thawaf adalah sekitar 240 meter. Untuk Thawaf diperlukan 7 kali putaran, jadi total berjalan yaitu 240 M X 7 = 1,68 KM. Kalkulasi ini berdasarkan jarak putaran di tengah, bukan putaran luar. Perlu di ingat, bahwa semua bangsa dari seluruh dunia berkumpul jadi satu untuk Thawaf, diperhatikan juga perawakan bangsa Indonesia tidak setinggi dan sebesar bangsa lain seperti Afrika, dan Eropa. Hal ini berpengaruh terhadap pola jalan dan energi kita untuk bisa mendekat Thawaf dekat Kabah.

Thawaf 1,68 KM - Sai. Merupakan kegiatan berlari-lari kecil / jogging / brisk walk dari Bukit Sofa ke Bukit Marwah. Jarak antara Bukit Sofa dan Marwah adalah sekitar 400 M. Untuk itu diperlukan sekitar 2,8 KM jalan kaki. Antara Bukit Sofa dan Marwah terdapat beberapa water station atau tempat minum. Tolong usahakan Jamaah Haji Indonesia dapat minum sebelum kehausan untuk menjaga tidak dehidrasi. Pesan Kesehatan Haji Indonesia 2022 adalah #jangantungguhaus

Sai 2,8 KM - Balang Jumrah atau Lontar Jumrah. Hukum melontar Jumrah Aqabah adalah wajib, jika tidak melakukannya harus membayar Dam / denda. Berjalan kaki merupakan hal yang dapat ditempuh dari Tenda Jamaah Haji Indonesia yang ada di Mina. Jarak antara Tenda Jamaah Haji Indonesia ke Jumrah Aqabah adalah sekitar 7,5 KM atau waktu tempuh jalan kaki dengan kecepatan normal orang dewasa Indonesia sekitar 1 jam 42 menit. Jarak ini belum termasuk pulang ke tenda / pondokan jamaah haji Indonesia. Jalannya naik dan turun, tidak rata seperti di Masjidil Haram.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka sebelum berangkat Haji, para calon jamaah Haji Indonesia diharapkan untuk selalu beraktivitas fisik dan latihan jalan kaki minimal 2-3 jam setiap hari. Diperlukan juga latihan kebiasaan hidrasi atau minum air putih. Suhu di Mekkah berkisar antara 25-43 derajat Celcius. Kita dapat melihat detail perkiraan cuaca pada gambar berikut:
![]() |
| Prakiraan Cuaca Mekkah Juli 2022 |
Perlu diketahui bahwa di Indonesia suhu paling panas pada tahun 2022 adalah berkisar 36-38 derajat Celcius. Ini menjadi perhatian penting bagi jamaah Haji Indonesia untuk selalu minum air, walaupun belum HAUS. #jangantungguhaus kita harus minum air.
Data Penyakit dan Kematian Jamaah Haji Indonesia
Penyakit Rawat Jalan Jamaah Haji Indonesia
Mari kita lihat lima penyakit tertinggi rawat jalan jamaah haji Indonesia:
- Commond Cold atau batuk pilek
- Hipertensi
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Myalgia
- Diabetes
Penyakit tersebut diatas seperti Hipertensi dan Diabetes bukan disebabkan adanya kegiatan Haji, melainkan sudah ada di tanah air karena jamaah belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Makan makanan yang sehat dan olahraga secara rutin, serta kelola istirahat dan stres.
Penyakit Rawat Inap Jamaah Haji Indonesia
Bisa kita lihat pada grafik diatas, penyakit pernafasan menempati angka paling tinggi. Ingat, di Mekkah, Arafah, Muzdalifah, Mina banyak terdapat jamaah. Sanitasi dan kebersihan diri perlu ditingkatkan, selalu minum air walaupun belum haus.
Penyebab Terbesar Kematian Jamaah Haji Indonesia
Grafik diatas menyebutkan bahwa penyakit jantung dari tahun ke tahun menempati posisi tertinggi penyebab kematian jamaah haji Indonesia. Diikuti dengan penyakit pernapasan yang menandakan bahwa banyak penyakit tersebut dibawa dari Indonesia, bukan karena ibadah haji.
Banyak jamaah yang euforia (gembira berlebihan) saat tiba di Mekkah ditandai dengan umrah berkali-kali, tidak tepat waktu makan, tidak selalu minum secara teratur, dan istirahat kurang. Hal tersebut dapat memancing fatigue atau kelelahan yang sangat. Hal tersebut mengakibatkan kondisi fisik menurun dan perlu penanganan petugas kesehatan haji. Jika membutuhkan bantuan kesehatan dan penanganan medis, mohon langsung segera menghubungi petugas kesehatan haji Indonesia.
CRITICAL PERIOD
Kita harus melihat data untuk membantu meyakinkan kepada jamaah haji Indonesia untuk ibadah secara khusyuk dan sehat. Tidak terlalu terforsir dalam beribadah.
Kematian tertinggi saat periode ARMUZNA (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) ini dimungkinkan terjadi karena banyaknya jamaah yang berada di satu tempat dalam waktu yang bersamaan, bisa juga terjadi karena sudah terjadi kelelahan oleh aktivitas sebelum Armuzna. Jadi, jamaah haji Indonesia diharapkan untuk tetap dapat menjaga stamina dalam periode ini. Setelah Armuzna, jamaah akan ada satu kegiatan lagi yaitu ke Madinah.
5 tips untuk sehat dan fit selama Armuzna:
- Makan teratur, makan makanan dengan gizi seimbang. Usahakan perbanyak buah dan sayur untuk menjaga kondisi cairan dalam tubuh
- Sering minum #jangantungguhaus. Suhu yang ekstrim hingga 43 derajat celcius cepat mengakibatkan dehidrasi. Usahakan bawa minum kemanapun. Membawa sprayer untuk semprot wajah
- Gunakan APD atau alat pelindung diri. Masker, hand sanitizer, perlu dibawa
- Kurangi aktivitas fisik yang tidak perlu
- Konsultasi kepada petugas kesehatan jika anda mengalami keluhan kesehatan
Referensi
- Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- Kementerian Agama Republik Indonesia






.jpg)
Posting Komentar