Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali Cacar Monyet dan Penanganannya

Akhir-akhir ini dunia kesehatan dikejutkan dengan adanya kejadian cacar monyet di Inggris dan Irlandia Utara. Cacar monyet atau dikenal dengan nama latin monkeypox. Pada 13 Mei 2022 WHO (World Health Organization) menerima laporan dari dua laboratorium di Inggris yang menyatakan bahwa mengkonfirmasi adanya kasus cacar monyet dan satu kemungkinan kasus tersebut. Tanggal 15 Mei 2022, WHO kembali menerima laporan empat kasus tambahan yang telah dikonfirmasi oleh laboratorium diantara peserta Layanan Kesehatan Seksual pada pria yang berhubungan seks dengan pria atau LSL. Dari keterangan diatas, infeksi kemungkinan terjadi secara lokal di Inggris.

Cacar Monyet.
sumber gambar: ncdc.gov.ng


Cacar Monyet

Cacar Monyet adalah penyakit menular zoonosis (virus ditularkan dari hewan ke manusia) dengan gejala yang hampir mirip dengan cacar air meskipun secara klinis tidak terlalu parah. Cacar Monyet biasanya terjadi di Afrika Tengah dan Barat, terjadi juga di dekat hutan hujan tropis dan sekarang sering muncul di daerah perkotaan. Inangnya adalah hewan pengerat dan primata.

Pertama kali Cacar Monyet ditemukan pada tahun 1958 dan laporan pertama kali terjadi pada manusia adalah pada tahun 1970 yang terjadi di Republik Kongo. Sejak itu kejadian tersebut sangat pesat terjadi penularannya di Afrika. Pada tahun 2003, terjadi wabah Cacar Monyet di Amerika Serikat.

Patogenesis

Sel terinveksi Cacar Monyet.
Sumber gambar: https://www.proquest.com/docview/853066408
 
Virus Cacar Monyet merupakan virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari famili Poxviridae.

Host

Hewan-hewan berikut diidentifikasi rentan terhadap virus Cacar Monyet yaitu tupai, tikus berkantung, dormice, monyet dan hewan pengerat lainnya. 

Wabah



Wabah atau outbreaks pernah terjadi di negara Republik Kongo pada tahun 1970 dan berkembang pesat penularannya diseluruh Afrika Tengah dan Afrika Barat. Sejak tahun 1970 Cacar Monyet telah dilaporkan terjadi di Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Gabon, Cote d'Ivoire, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, dan Sudan Selatan. Pada tahun 2017 Nigeria pernah mengalami wabah Cacar Monyet dengan kasus lebih dari 500 suspek, 200 kasus terkonfirmasi dengan case fatality ratio sekitar 3%. 

Pada tahun 2003, Amerika Serikat melaporkan adanya kejadian Cacar Monyet. Kemudian September 2018 Inggris juga melaporkan kejadian tersebut.Singapura juga pernah melaporkan kejadian tersebut pada Mei 2019. 

Cacar Monyet di Indonesia belum pernah dilaporkan hingga tulisan ini dipublikasikan. Tetap harus waspada karena penularannya sudah terjadi di beberapa negara.

Penularan

Cacar Monyet ditularkan secara langsung melalui darah, cairan tubuh, kulit yang terkelupas atau terluka dari hewan yang terinfeksi kepada manusia. Kejadian Cacar Monyet di Afrika banyak terjadi karena manusia kontak dengan banyak hewan diantaranya adalah tupai, tupai pohon, tikus berkantong, dormice, monyet, dan beberapa hewan lain. Jika memakan daging dari hewan-hewan tersebut harus dimasak dengan benar. Karena memakan daging yang tidak masak secara sempurna merupakan faktor risiko yang dimungkinkan.

Penularan Cacar Monyet dari manusia ke manusia dapat terjadi karena droplet pernapasan, luka dikulit (karena kontak cairan luka/ darah), dan kontak langsung dengan manusia yang terkontaminasi. Risiko penularan terjadi melalui droplet pernapasan biasanya terjadi karena kontak face to face, tenaga kesehatan, keluarga yang tinggal serumah, dan lain sebagainya. Transmisi atau penularan juga dapat terjadi dari ibu ke janin melalui plasenta, atau kontak langsung saat melahirkan.

Tanda dan Gejala

Masa inkubasi Cacar Monyet adalah 6 hingga 13 hari tetapi juga bisa terjadi pada 5 hingga 21 hari. Infeksi Cacar Monyet dapat dibagi menjadi dua periode yaitu:

  1. Periode invasif. Terjadi pada hari ke 0 hingga ke 5. Demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot atau mialgia, dan terjadi kelemasan tubuh yang hebat. Yang menjadi pembeda cacar monyet dengan cacar lainnya adalah adanya Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).
  2.  Melepuhnya kulit terjadi pada hari ke 1-3 setelah demam. Ruam biasanya terjadi lebih didaerah wajah dan anggota gerak tubuh (ekstrimitas) dibandingkan pada badan. Terjadi 95% di telapak tangan, 75% di telapak kaki, kasus juga pernah dilaporkan terjadi di selaput lendir mulut, alat kelamin, dan kornea. Pada kasus yang parah, lesi dikulit bisa sampai terkelupas.

Walapun menggangu dan saat periode invasif terjadi demam, sakit kepala berat, hingga Limfadenopati, Cacar Monyet biasanya adalah penyakit yang sembuh sendiri (self-limited disease). Cacar Monyet terjadi lebih parah pada anak-anak dengan perbedaan karena tingkat paparan virus, status kesehatan, dan sifat komplikasi. Jika terjadi defisiensi imun, maka Cacar Monyet akan menyebabkan hasil yang lebih buruk. 

Komplikasi dari penyakit Cacar Monyet dapat menjalar menjadi infeksi sekunder seperti Bronkopneumonia, sepsis, infeksi kornea, dan ensefalitis.

Diagnosis

Dikarenakan gejala yang sama seperti Cacar Air, Campak, Infeksi Kulit, Kudis, maka yang membedakan dari adanya Cacar Monyet dengan cacar lainnya adalah adanya Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Jika seseorang sudah dicurigai mengidap Cacar Monyet, maka petugas kesehatan harus mengumpulkan sampel yang sesuai dan membawanya ke laboratorium guna tes PCR. Sampel berasal dari lesi kulit, cairan vesikel dan pustula, dan krusta kering, serta biopsi.

Karena virus Cacar Monyet merupakan Orthopoxvirus, metode deteksi menggunakan antigen dan antibodi tidak akan mengetahui secara spesifik penyakit ini. Karena itu, metode deteksi serologi dan antigen tidak direkomendasikan untuk diagnosis atau tracing penyakit ini.

Pengobatan

Pengobatan Cacar Monyet ditujukan untuk meringankan gejala, mencegah komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang. Orang yang terkena Cacar Monyet diharuskan minum dan makan makanan yang bergizi. 

Tecovirimat obat antiviral untuk pengobatan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Cacar Sapi. Tecovirimat SIGA digunakan untuk dewasa dan anak dengan berat minimal 13 kg.  

Pencegahan dan Vaksinasi

Pencegahan penularan dari orang ke orang atau hewan ke orang

Menambah pengetahuan terkait faktor risiko dan mengedukasi orang adalah kunci dari keberhasilan kesehatan masyarakat untuk mengurangi terpaparnya virus dan kunci utama dari pencegahan dari terkenanya Cacar Monyet. Menggunakan masker untuk mengurangi paparan droplet pernapasan dan selalu mencuci tangan pakai sabun dapat mereduksi atau mencegah penularan penyakit.

Vaksinasi

Beberapa negara membuat kebijakan vaksinasi cacar untuk warganya. FDA Food and Drug Administration Amerika Serikat pada 24 September 2019 telah mengeluarkan persetujuan vaksin JYNNEOS™ produksi Bavarian Nordic untuk vaksinasi pencegahan Cacar Monyet. Negara yang sudah menggunakan vaksin JYNNEOS™ adalah Denmark, Canada, Israel, Nigeria, Inggris, Afrika, Afrika Tengah, Amerika, Turki, Singapura.

Kesimpulan

Cacar Monyet atau Monkeypox adalah merupakan penyakit dari virus yang ditularkan dari hewan ke manusia dan dapat juga ditularkan dari manusia ke manusia. Cacar Monyet dapat sembuh dengan sendirinya, namun saat terkena penyakit tersebut tubuh akan merasakan demam, sakit kepala yang berat, dan lemas. Pencegahan penularan cacar monyet adalah dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS dengan cara menggunakan masker, dan cuci tangan dengan sabun. Vaksinasi dapat dilakukan jika diperkirakan akan terjadi wabah di negara.

Referensi

Translated by Content Engine, L. L. C. (2022, May 19). Monkeypox: Questions and answers on contagion, lethality and vaccination. CE Noticias Financieras Retrieved from https://www.proquest.com/wire-feeds/monkeypox-questions-answers-on-contagion/docview/2667185086/se-2?accountid=17242 

Parker, S., Nuara, A., Buller, R. M., & Schultz, D. A. (2007). Human monkeypox: An emerging zoonotic disease. Future Microbiology, 2(1), 17-34. doi:https://doi.org/10.2217/17460913.2.1.17

Press release: Bavarian nordic announces U.S. FDA approval of JYNNEOS(TM) (smallpox and monkeypox vaccine, live, non-replicating) for prevention of smallpox and monkeypox disease in adults. (2019, Sep 24). Dow Jones Institutional News Retrieved from https://www.proquest.com/wire-feeds/press-release-bavarian-nordic-announces-u-s-fda/docview/2296499617/se-2?accountid=17242

https://ncdc.gov.ng/themes/common/docs/protocols/96_1577798337.pdf

https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/EPAR/tecovirimat-siga

https://www.who.int/health-topics/monkeypox#tab=tab_2 



 

 

Mahar Santoso
Mahar Santoso Ketua Divisi Keprofesian Konsil Keterapian Fisik (Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia) Indonesian Health Workforce Council

Posting Komentar untuk "Kenali Cacar Monyet dan Penanganannya"