Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Judul Ramadhan

Tradisi di Indonesia setiap warga muslim kebanyakan mengunjungi makan para leluhur sebelum Ramadhan tiba. Disitu sebelum pergi ke makam, ada percakapan:

Kenapa kuburan Islam itu menyeramkan? banyak setannya? Kenapa kalo kuburan noni (non Islam) itu  tidak nyeremin?
 Saya pun menjawab:    "Ya jelas,, kan kalo dikuburan noni jelas-jelas yang dikubur udah jadi temennya setan di neraka, ngapain juga setan masih nongkrong disitu".

Namanya Ramadhan di Indonesia, tradisi Buber (Buka bersama) pun dilaksanakan. Mengikuti kegiatan buka bersama Sahabat Nusantara di Depok. Sebagai manusia sudah sepatutnya kita bersyukur dan berbagi. Melihat manusia memang diciptakan berbeda-beda, tetapi memiliki visi yang sama yaitu Surga. Dalam Buber tersebut, ada suatu syair yang dinyanyikan :

Ada lima perkara, sebelum lima perkara. 
Sehat, sebelum sakit
Tua, sebelum muda
Kaya, sebelum miskin
Mudah, sebelum sempit
Hidup, sebelum mati

Ya.. jika kita bisa memaknai syair tersebut dalam hidup kita, insya ALLAH kita bakal menggunakan waktu sebaik mungkin.


Buber lain yaitu bersama keluarga besar, ada beberapa petuah yang didapatkan:



  • Perihal orang tua, didalam Surat Al Isra ayat 23: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik".

  • Surat Al Isra ayat 24: "Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah.'Wahai Tuhanku!' Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."


Jelas, kita dilarang oleh ALLAH untuk durhaka kepada orang tua. Bagaimanapun alasannya. Sesuci dan secerdas Nabi Ibrahim pun tidak pernah durhaka kepada orang tuanya. Dia hanya merusak patung yang disembah oleh keluarga dan masyarakatnya, tanpa sekalipun pernah membentak orang tua ataupun berbohong kepada orangtuanya.


Dalam ibadah Ramadhan mulailah kita belajar dengan yang namanya "Ibadah Transaksional". Ibadah Transaksional adalah ibadah (mengabdi kepada ALLAH) yang didasari atas pertukaran nilai baik itu disadari atau tidak. Contoh :
  • Dalam berpuasa mungkin kita sering berbicara "Sekarang aku kurusan ya... turun 5 kilo ni seminggu". Padahal dalam penelitian manapun tidak menyebutkan jika ada korelasi antara puasa dan berkurangnya berat badan. Yang menyebabkan turunnya berat badan adalah mengurangi porsi makan.
    Nah ini yang ga boleh kita lakukan, masa Ibadah ke ALLAH di itung-itung dengan program pengurangan berat badan!
  • Jika kita menyumbang/sedekah sekian, maka dihitung kita akan mendapatkan sekian.
    Nah, emang udah ngerasa sedekah banyak sehingga Anda bisa hidup hingga sekarang?
    Perbaikilah niatmu kawan.

Ibadah harus didasari dengan niat yang tulus kepada ALLAH.

1 komentar untuk "Judul Ramadhan"

  1. Memurnikan niat itu yang terkadang sulit mas Mahar, karena seringkali tercampur ...

    BalasHapus